Selasa, 15 Januari 2013

Model - Model Pembelajaran | Metode Pembelajaran Kooperatif



PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION


                                                  



                                               

Di susun Oleh :
        ___Sahrul Khar___


DISAJIKAN UNTUK PERKULIAHAN STRATEGI BELAJAR MENGAJAR SEJARAH

UNIVERSITAS SAHRUL KHAIR BANJARMASIN BUNGAS
SARABAKAWA – WAJA SAMPAI KAPUTING
2013


 Kata Pengantar

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini berjudul : “Pembelajaran sejarah dengan menggunakan pendekatan kooperatif tipe student team achievement division”.

Saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, saya telah berupaya dengan sebaik-baiknya. Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca sangat saya harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.

Akhirnya penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua

Banjarmasin, 04 Januari 2013


      Penulis










Daftar Isi
Kata pengantar            .........................................................................................i
Daftar isi                     .........................................................................................ii
BAB I             : PENDAHULUAN              
A.    Latar Belakang Masalah   ………………………………….1    
B.     Perumusan Masalah ………………………………………..2
C.     Tujuan Masalah     ………………………………………….2
D.    Metode penulisan ………………………………………….2
E.     Batasan Masalah   ………………………………………….2
BAB II                        : PEMBAHASAN MASALAH
A.    Pengertian Pembelajaran Kooperatif........…………..……..3     
B.     Kooperattif tipe Student Team Achievement Division...….3
C.     Komponen Pembelajaran Kooperatif tipe STAD................4
D.    Strategi Mengejar Sejarah Dengan Pendekatan Kooperatif    tipe STAD….........................................................................5
BAB III          : PENUTUP               
A.    Kesimpulan ………………………………………………..8
B.     Saran ……………………………………………………....9
Daftar Pustaka
  





           BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang masalah
Dalam sebuah pembelajaran terutama dalam pembelajaran sejarah saat ini banyak menghadapi persoalan. Persoalan itu mencakup lemahnya penggunaan teori, miskinnya imajinasi, acuan buku text dan kurikulum yang state oriented.
Adapun yang menjadi latar belakang historisnya yaitu pembelajaran sejarah tidak disertai percikan imajinasi yang membuat tinjauan mengenai peristiwa masa lampau menjadi lebih hidup dan menarik. Dalam proses pembelajaran sejarah,  masih banyak guru menggunakan paradigma  konvesional, yaitu paradigma “guru menjelaskan -  murid mendengarkan”. Metode pembelajaran sejarah semacam ini  telah menjadikan pelajaran sejarah membosankan. Ia kemudian tidak memberikan rasa emosional karena peserta didik merasa tidak terlibat aktif di dalam proses pembelajaran sehingga kebanyakan dari peserta didik selalu beranggapan bahwa pelajaran sejarah  merupakan pelajaran yang tidak mengasyikan tanpa paham makna besar  yang terkandung dari sejarah itu sendiri. Oleh karena itu, perlu dilakukan pembenahan dalam hal penyampaian pembelajaran sejarah kepada peserta didik untuk mengubah sudut pandang peserta didik tersebut.
Oleh karena itu strategi dalam pembelajaran sejarah merupakan usaha sangat dibutuhkan untuk memperoleh kesuksesan dan keberhasilan dalam mencapai tujuan dalam prosis metode pembelajaran sejarah.



B.     Perumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan pembelajaran kooperatif ?
2.      Bagaimana  kooperatif tipe student team achievement division ?
3.      Bagaimana pembelajaran berdasarkan kooperatif ?
4.      Seperti apa strategi pembelajaran sejarah menggunakan kooperatif tipe student team achievement division ?
C.     Tujuan penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah yaitu untuk mengetahui mengenai strategi pembelajaran dengan kooperatif dalam pembelajaran sejarah. Selain itu, tujuan dari makalah ini sebagai pemenuhan tugas mata kuliah Strategi Belajar dan Pembelajaran Sejarah.
D.    Metode Penulisan
Data penulisan makalah ini diperoleh dengan metode studi referensi. Metode studi referensi yaitu suatu metode dengan cara mengumpulkan buku yang berkaitan dengan judul atau pembahasan. Selain itu, saya juga meperoleh data dari internet.
E.     Batasan Masalah
Melihat dari latar belakang masalah serta memahami pembahasannya maka penulis dapat memberikan batasan-batasan pada:
Sistem pembelajaran kooperatif tipe student team achievement division, dan strategi-strategi dalam sebuah pembelajaran.



BAB II
PEMBAHASAN MASALAH
A.    Pengerian Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif sesuai dengan fitrah manusia sebagai makhluk sosial yang penuh ketergantungan dengan orang lain, mempunyai tujuan dan tanggung jawab bersama, pembagian tugas, dan rasa senasib. Dengan memanfaatkan kenyataan itu, belajar berkelompok secara kooperatif, siswa dilatih dan dibiasakan untuk saling berbagi (sharing) pengetahuan, pengalaman, tugas, tanggung jawab. Saling membantu dan berlatih berinteraksi-komunikasi-sosialisasikarena koperatif adalah miniature dari hidup bermasyarakat, dan belajar menyadari kekurangan dan kelebihan masing-masing.
Jadi model pembelajaran koperatif adalah kegiatan pembelajaran dengan cara berkelompok untuk bekerjasama saling membantu mengkontruksikan konsep, menyelesaikan persoalan atau inkuiri. Menurut teori dan pengalaman agar kelompok kohesif (kompak-partisipatif), tiap anggota kelompok terdiri dari 4-5 orang, siswa heterogen (kemampuan, gender, karakter), ada kontrol dan fasilitas, dan meminta tanggung jawab hasil kelompokberupa laporan atau presentasi.
B.     Kooperatif  tipe   student team achievement division
Pembelajaran model koooperatif tipe STAD merupakan” salah satu pembelajaran kooperatif yang diterapkan untuk menghadapi kemampuan siswa yang heterogen. Dimana model ini dipandang sebagai metode yang paling sederhana dan langsung dari pendekatan pembelajaran kooperatif. Metode ini paling awal ditemukan dan dikembangkan oleh para peneliti pendidikan di John Hopkins Universitas Amerika Serikat dengan menyediakan suatu bentuk belajar kooperatif.. Di dalamnya siswa diberi kesempatan untuk melakukan kolaborasi dan elaborasi




dengan teman sebaya dalam bentuk diskusi kelompok untuk memecahkan suatu permasalahan” (Arindawati, 2004: 83 – 84)
Dalam model pembelajaran ini, masing-masing kelompok beranggotakan 4 – 5 orang yang dibentuk dari anggota yang heterogen terdiri dari laki-laki dan perempuan yang berasal dari berbagai suku, yang memiliki kemampuan tinggi, sedang dan rendah. Jadi, model pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah salah satu model pembelajaran yang berguna untuk menumbuhkan kemampuan kerjasama, kreatif, berpikir kritis dan ada kemampuan untuk membantu teman serta merupakan pembelajaran kooperatif yang sangat sederhana.
C. Komponen-komponen Pembelajaran Kooperatif tipe STAD
1.    Penyajian kelas
Guru menyampaikan materi pembelajaran sesuai dengan penyajian kelas. Penyajian kelas tersebut mencakup pembukaan, pengembangan dan latihan terbimbing.
2.    Kegiatan kelompok
Siswa mendiskusikan lembar kerja yang diberikan dan diharapkan saling membantu sesama anggota kelompok untuk memahami bahan pelajaran dan menyelesaikan permasalahan yang diberikan.
3.    Kuis (Quizzes)
Kuis adalah tes yang dikerjakan secara mandiri dengan tujuan untuk mengetahui keberhasilan siswa setelah belajar kelompok. Hasil tes digunakan sebagai hasil perkembangan individu dan disumbangkan sebagai nilai perkembangan dan keberhasilan kelompok.


4.    Skor kemajuan (perkembangan ) individu
Skor kemajuan individu ini tidak berdasarkan pada skor mutlak siswa, tetapi berdasarkan pada beberapa jauh skor kuis terkini yang melampui rata-rata skor siswa yang lalu.
5.    Penghargaan kelompok
Penghargaan keompok adalah pemberian predikat kepada masing-masing kelompok. Predikat ini diperoleh dengan melihat skor kemajuan kelompok. Skor kemajuan kelompok diperoleh dengan mengumpulkan skor kemajuan masing-masing kelompok sehingga diperoleh skor rata-rata kelompok.
D. Strategi Mengajar Sejarah dengan pendekatan Kooperatif tipe STAD
            Pembelajaran IPS-Sejarah tipe STAD biasanya terdiri dari tahapan-tahapan, yang mana guru memperkenalkan kepada siswa tentang situasi suatu masalah dan di akhiri dengan penyajian dan analisis hasil kerja siswa.
Tahapan tersebut yaitu :
v  Tahapan pendahuluan
a.       Guru memberikan informasi kepada siswa tentang materi yang akan mereka pelajari, tujuan pembelajaran dan  pemberian motivasi agar siswa tertarik pada materi.
b.      Guru membentuk siswa kedalam kelompok yang sudah direncanakan.
c.       Mensosialiasakan kepada siswa tentang model pembelajaran yang digunakan dengan tujuan agar siswa mengenal dan memahamimya.
d.      Guru memberikan apersepsi yang berkaitan dengan materi yang akan dipelajari.
v  Tahap pengembangan
a.       Guru memberikan konsep atau keterampilan secara aktif dengan menggunakan alat bantu manipulatif lain.
b.      Guru membagikan lembar kerja siswa (LKS) sebagai bahan diskusi kepada masing-masing kelompok.
c.       Siswa diberikan kesempatan untuk mendiskusiakn LKS bersama kelompoknya.
d.      Guru memantau kerja dari tiap kelompok dan membimbing siswa yang mengalami kesulitan.
v  Tahap Penerapan
a.       Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengerjakan soal-soal yang ada dalam LKS dengan waktu yang di tentukan, siswa diharapkan bekerja secara individu tetapi tidak menutup kemungkinan mereka untuk bertukar pikiran dengan anggota yang lainnya.
b.      Setelah siswa selesai mengerjakan soal lember jawaban, kemudian dikumpulkan untuk dinilai.

Contohnya :
        i.            Guru Memberikan informasi serta menjelaskan tentang sejarah latar belakang masuknya islam ke Indonesia.
      ii.            Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok dengan anggota 4 – 5 orang dalam setiap kelompok dan masing-masing kelompok membahas mengenai satu kerajaan islam yang berbeda.
    iii.            Guru mensosialisasikan kepada siswa tentang model pembelajaran yang di dilaksanakan ini, agar siswa mengenal dan memahaminya.
    iv.            Guru membimbing atau memberikan aspersiasi kepada kelompok-kelompok tersebut agar untuk mencari tau dan mendiskusikan dengan kelompok lainnya tentang masing-masing tentang latar belakang masuknya islam di kerajaan tersebut, masa pemerintahannya, kehidupan politik,ekonomi, dan sosial dsb.
      v.            Guru memberikan gambaran tentang masuknya islam ke indonesia.
    vi.            Guru membagikan ke masing-masing kelompok LKS untuk sebagai bahan diskusi tentang masuknya Islam ke Indonesia tersebut.
  vii.            Guru Memberikan kesempatan kepada siswanya untuk mendiskusikan tentang masuknya islam ke Indonesia kepada kelompoknya masing-masing.
viii.            Dan guru memeberikan kesempatan kepada siswa buat bertanya kepada gurunya, dam membimbing untuk bertanya apa saja kesulitan mengenai materi tersebut.
    ix.            Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengerjakan LKS tersebut dengan waktu yang telah di tentukan.
      x.            Setelah waktunya habis, tahap terakhir LKS tersebut di kumpulkan kepada gurunya untuk di nilai.



BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Pembelajaran Kooperatif tipe  student team achievement division ini bukan monopoli pelajaran yang bersifat eksak, namun pelajaran yang mendasarkan diri pada ilmu-ilmu sosial juga dapat disampaikan kepada siswa dengan menggunakan paradigma.
Pembelajaran berbasis kooperatif   menjadi sangat penting dalam upaya pembelajaran karena :
  • Dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk menggunakan keterampilan bertanya dan membahas suatu masalah.
  • Dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk lebih intensif mengadakan penyelidikan mengenai suatu masalah.
  • Dapat memungkinkan guru untuk lebih memperhatikan siswa sebagai individu dan kebutuhan belajarnya.
  • Para siswa lebih aktif bergabung dalam pelajaran mereka dan mereka lebih aktif dalam diskusi.
  • Dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan rasa menghargai, menghormati pribadi temannya, dan menghargai pendapat orang lain.




B.     Saran

Dalam pembuatan malalah ini dengan mengambil judul pembelajaran sejarah dengan menggunakan pendekatan Kooperatif  tipe Student Team Achievement Division, kita bisa dengan mudah melakukan pembelajaran dapat dijadikan sebagai bekal bagi siswa dalam menghadapi situasi yang sebenarnya kelak, baik dalam kehidupan keluarga, masyarakat, maupun menghadapi dunia kerja. Metode ini senantiasa bagus bila betul-betul disiapkan dengan baik, didukung alat dan media serta memperhatikan batas-batas kemungkinan penggunaannya. Metode kooperatif ini merupakan suatu pembelajaran yang sangat bagus di gunakan dalam jenjang pendidikan terutama ilmu pengetahuan sosial.

Demikian saran-saran dari saya Sahrul Khair “sarabakawa”


 

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Justin Bieber, Gold Price in India